Penghujung thn 2011. Ada banyak hal yang patut dijadikan sebagai bahan renungan dalam rentang waktu setahun ini. Selain usia yang menua, berbagai peristiwa datang tanpa diduga baik didalam keluargaku maupun didalam negeriku. Tapi yang paling jadi uneg2 justru peristiwa2 didalam negeriku, negerimu, negeri kita sama2. Sebab hal2 yang terjadi didalam keluargaku semuanya bergerak kearah yang positif.
Pertama soal korupsi.
Bagaimana maraknya korupsi merajalela dinegeri ini sampai2 lembaga yang namanya KPK jumpalitan mengincar, mengejar, dan menyergap para koruptor yang seolah justru mengejek lembaga terhormat ini. Begitu banyaknya para pejabat yang terduga dan tersangka korupsi hingga layaknya ikan didalam laut, tapi kalau semua pejabat sudah tertangkap lalu siapa yang akan menghakimi? sedangkan hakimnya juga banyak yang sudah tertangkap.
Kedua soal Aparat yang selalu bertindak anarkis.
Mungkin mereka ini dulu ketika didalam masa pendidikan selalu dan selalu diintimidasi, dianiaya, dan didzalimi oleh para senior2nya sehingga mereka ber-cita2 kelak bila selesai masa pendidikan dan telah memiliki status akan melampiaskan dendam sepuas-puasnya kepada siapa saja. Nah kebetulan rakyat kecil yang paling sering berinteraksi dengan mereka dan paling gampang untuk dijadikan kambing hitam sebab wong cilik mah nggak punya daya.
Mohon maaf pak Kapolri atas kelancangan saya, tapi saya sungguh berharap anda melarang keras kepada setiap institusi2 terkait yang menggodok dan mendidik para calon aparat keamanan agar jangan ada lagi perpeloncoan yang tidak manusiawi. Belum hilang dari ingatan kita bagaimana siswa2 sekolah penyelenggara negara banyak yang meninggal sia2 karena keberangasan para senior2nya. Saya takut negeri ini tidak lagi bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia tetapi berubah jadi
" Negara Kesatuan Para Dajjal Indonesia ".
Ketiga soal para wakil rakyat.
Bagaimana banyaknya para elite politik yang bertingkah laku " lucu " dihadapan publik. Bicara cas cis cus bla bla bla seolah benar dirinya mengemban amanah rakyat. Tapi ada momen yang spesial sedikit saja sudah tidak bisa menahan diri untuk mengumbar nafsu. Yang jalan2lah, yang foya2lah memakai dana yang bukan haknya padahal mereka sudah digaji besar sekali ditambah tunjangan2 tetek bengek yang sungguh tidak masuk diakal. Lalu rakyat mana yang diwakilinya? rakyat kecil di Indonesia ini miskin2 dan hampir tidak ada yang mereka kenal.
Keempat soal musibah dan bencana.
Inilah yang paling perlu kita renungkan. Selama setahun ini saja begitu banyak bencana alam maupun bencana nasional yang menjewer negeri kita. Gunung meletus, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, gempa bumi, pesawat jatuh, kapal tenggelam dilaut, kebakaran, dsb dsb. Hendaklah kita lebih mawas diri bahwa semua itu adalah teguran dari Allah SWT karena begitu banyaknya kesalahan2 yang sudah kita perbuat. Kita tidak ada yang pernah tahu bagaimana Allah menuliskan takdir bagi kita. Tapi kita semua pasti tahu bahwa segala yang kita perbuat akan ada balasan yang setimpal. Akan datang saatnya bagi kita mempertanggung jawabkan setiap amal perbuatan kita. Dan bila saat itu tiba telah siapkah kita?
Jumat, 30 Desember 2011
Selasa, 27 Desember 2011
miris rasanya memikirkan carut marut negeriku. padahal aku ini cuma rakyat jelata yang tidak seharusnya memikirkan urusan2 orang elite. urusanku sendiri nggak ada habis2nya. yah mau gimana lagi, setiap hari baca koran walaupun cuma koran tribun yang seribuan tapi berita2nya sama dengan koran mahal ditambah iklan2 yang seabreg. tiap hari ada berita korupsi, kaumku yg jadi TKI teraniaya, saudara2ku dipedalaman didzolimi oleh aparat, ditindas oleh para pemilik modal, sementara katanya para penguasa bersikap cuek saja bahkan kalau kasusnya terlanjur mencuat kesannya malah di-tutup2i. heran kok bisa ya begitu? belum lagi para wakil rakyat yang jumlahnya banyak itu konon katanya kerjaannya cuma meng-hambur2kan uang negara. yang jalan2lah keluar negeri alasannya studi banding, yang family gatheringlah serombongan mengusung seluruh keluarganya untuk menghabiskan anggaran, dan tetek bengek yang nggak penting2 yang nggak ada hubungannya dengan kepentingan rakyat. lalu rakyat mana yang diwakili oleh mereka? sebab rakyat kecil dinegeriku ini rata2 miskin dan selalu ditindas. mungkin enak ya jadi orang besar bisa mem-bodoh2i orang kecil. apalagi yang pakai seragam aparat waduh! gayanya kayak kompeni zaman penjajahan. meskipun pangkatnya masih rendahan tapi sama tetangga sombongnya amit amit. mungkin dia nggak " ngeh " nanti kl mati tetangganya juga yang gali kuburan.
Sabtu, 24 Desember 2011
hari ibu
Hari Ibu. Salah satu hari besar yang biasa diperingati secara nasional. Banyak juga acara yang diselenggarakan secara khusus untuk merayakan hari ibu. Tapi dirumah biasa2 saja dari bangun tidur sampai mau tidur lagi tak ada respon apa2 baik dari suami maupun anak2. Aku tetap menjalani rutinitasku sebagaimana biasa. Kalau meminjam istilahnya para pakar emansipasi perempuan yang sering eksis di TV, maka orang seperti aku masuk dalam kategori " perempuan multi fungsi ". Sebab tugasku bukan hanya didapur, sumur, dan tempat tidur. Tapi aku juga dominan dalam mencari rezeki bagi kebutuhan rumah tangga. Pekerjaan suami yang hanya buruh serabutan jauh dari cukup untuk menghidupi ke empat orang anak kami. Bukannya tidak bersyukur dengan nafkah pemberian suami, hanya aku ingin memberi kehidupan yang agak nyaman bagi anak2ku. Meski pekerjaanku cuma penjual sayur keliling, tapi aku berusaha dengan segala kemampuan untuk memperjuangkan masa depan anak2ku agar kelak dikemudian hari mereka tidak mengalami kepahitan yang sangat seperti orangtuanya. Hidup memang tidaklah mudah bagi orang kecil seperti aku. Kerja keras tanpa henti dan membuang jauh2 rasa gengsi untuk sebuah cita2. Dan aku mengharap ridho Allah untuk setiap usahaku. Alhamdulillah Allah mendengar do'a2ku. Dua orang anakku sudah berhasil menyelesaikan kuliahnya meski hanya sampai jenjang D3. Bahkan si sulung lulus dengan nilai cum laude dan sekarang sudah bekerja disebuah perusahaan asing. Walau hanya sebagai tenaga kontrak tapi aku cukup bersyukur dia tidak sampai menambah angka pengangguran di negeri ini. Sementara yang nomor dua baru sebulan yang lalu wisuda dan sekarang bekerja sebagai guru honorer di sebuah SMK di Bandarlampung. Gajinya yang tidak seberapa itu habis untuk biaya transport karena rumah kami memang didesa. Tapi kusuruh dia bersabar untuk mencari pengalaman dan semoga kedepannya dia akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Aku tidak pernah menyesal menjalani semua ini, karena ini adalah takdir Illahi. Meski tak pernah ada penghargaan, tak ada ucapan terimakasih, apalagi bingkisan disetiap hari ibu, aku ikhlas karena bagiku anak2 adalah amanat dari Allah yang harus dijaga. Penghargaan dan balas budi tidaklah penting karena hidup bagiku adalah pengabdian. Hidup adalah perjuangan yang menuntut pengorbanan. Pahala dan dosa biar Allah yang mengatur.
Minggu, 11 Desember 2011
catatan iseng
AKHIRNYA..................... itulah sepenggal kata yang berhamburan dari banyak mulut bangsa Indonesia setelah si ratu " buron " NUNUN NURBAETI tertangkap oleh pihak kepolisian Thailand rumah dikontrakannya yang super mewah dipusat kota Bangkok. Ironisnya sang suami tercinta selama ini selalu menghembuskan isu bahwa istrinya yang glamor sedang berobat keluar negeri karena menderita penyakit kronis. Dan lebih mirisnya lagi sang mantan petinggi polri itu tanpa rasa malu sedikitpun mendiagnosa sendiri bahwa kronis yang dimaksud disini adalah penyakit " linglung ". Padahal Duta besar RI di Thailand bpk M.Hatta menyatakan sosialita yang sudah tamasya keberbagai negara selama buronnya ini kelihatan " biasa biasa " saja dalam artian bisa jalan sendiri, bisa apa apa sendiri tanpa bantuan orang lain. Pernyataan ini diperkuat oleh wakil ketua KPK bpk Chandra M Hamzah yang turut menjemput kebangkok bahwa bu Nunun sempat menegur beliau. Itu artinya rumor " linglung " itu cuma akal akalan sang suami untuk melindungi istrinya sekaligus mengulur ulur waktu untuk mencari cara baru berkelit dari hukum. Ah ternyata geblek juga ya para artis artis politik negeri ini. Masa seorang ADANG DARADJATUN yang mantan Wakapolri sampai menjatuhkan harga dirinya sendiri serendah rendahnya begitu. Padahal orang miskin aja biasanya suka marah marah kalau dibilang linglung walaupun kadang kadang kenyataannya orang itu memang sudah manula. Eling atuh pak, inget sama seragam, inget sama pangkat!
Kamis, 01 Desember 2011
APATIS
Musim berganti goreskan jejak
Bagi jiwa jiwa yang kering gersang
Terseok langkah meniti asa
Dalam dunia yang tak pernah ramah
Dari waktu kewaktu lelah menanti janji
Calon calon penguasa bertopeng manis
Tentang hidup damai tentram
Tentang bumi subur gemah ripah loh jinawi
Tentang keadilan…….
Tentang kesetaraan…….
Namun manakala tahta tergapai
Janji manis hingga mulut berbuih buih
Habis menguap bersama angin
Yang tersisa hanyalah segumpal kebohongan.
Natar, oktober 2010.
catatan iseng...
2 desember 2011.
Pak Mahfud MD [ ketua MK ] berandai andai ingin membuat kebun koruptor.
ucu juga sih tapi saya nggak setuju pak, sebab nantinya dikorup lagi dananya sama pelaksananya dan pejabat2 terkait kayak kasus Wisma Atlet itu lho.
Lagipula koruptor tidak akan pernah pantas disandingkan dengan siapapun juga sekalipun dengan binatang! sebab hewan masih punya hati, punya cinta, dan punya rasa setiakawan sedangkan koruptor tidak sama sekali.
Bahkan rasa cinta kepada dirinya sendiripun tidak ada.
Yang ada hanyalah nafsu serakah dan nafsu angkara murka.
Dan sepertinya dia juga tidak percaya adanya ALLAH buktinya dia sama serkali tidak pernah takut dosa seolah dineraka sana dia sudah punya " orang dalam " yang menyiapkan segala fasilitas VVIP hotel bintang 7 kalau nanti dia mati.
Pak Mahfud MD [ ketua MK ] berandai andai ingin membuat kebun koruptor.
ucu juga sih tapi saya nggak setuju pak, sebab nantinya dikorup lagi dananya sama pelaksananya dan pejabat2 terkait kayak kasus Wisma Atlet itu lho.
Lagipula koruptor tidak akan pernah pantas disandingkan dengan siapapun juga sekalipun dengan binatang! sebab hewan masih punya hati, punya cinta, dan punya rasa setiakawan sedangkan koruptor tidak sama sekali.
Bahkan rasa cinta kepada dirinya sendiripun tidak ada.
Yang ada hanyalah nafsu serakah dan nafsu angkara murka.
Dan sepertinya dia juga tidak percaya adanya ALLAH buktinya dia sama serkali tidak pernah takut dosa seolah dineraka sana dia sudah punya " orang dalam " yang menyiapkan segala fasilitas VVIP hotel bintang 7 kalau nanti dia mati.
Langganan:
Postingan (Atom)