Minggu, 13 Januari 2013
seolah bayangmu ada
disetiap sudut pandangku
dikisi kisi jendela
disela sela cemara
diantara awan dan rembulan
entah berapa banyak
aksara mesti kurangkai
dalam penantian
yang tak pernah berujung
bahkan dalam sujudku diujung malam
rasa itu tak jua beranjak pergi
duhai hatiku
betapa aku tak kuasa
mengajakmu menjauh
dari serpihan masa silam
curah hujan warnai senja
ketika puisi ini mengalir begitu saja
aksara berhamburan dari ujung penaku
kata demi kata
bait demi bait
seperti angin berhembus
seperti sungai mengalir
kesenyapan ini begitu indah
menatapmu dalam kelam
yang kusimpan jauh disudut kalbu
ada perih yang menyesak
diantara degup jantung
akankah sama rasanya
bila bukan kamu?
Langganan:
Postingan (Atom)