menyusuri malam
disepanjang jalan prof M Yamin
diantara cemara dan lampu lampu jalan
ada episode yang terpatri disini
dulu
disenja bertabur gerimis
yang membasahi rambut rambut kita
terucap pamit terahirmu
yang kuiyakan tanpa kata
kelu mengapit lidah
embun dingin membias hingga kehati
dan engkaupun tak pernah kembali
kini
beratus purnama berlalu
barulah kumengerti
ternyata DIA lebih mencintaimu daripada aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar